Diagram Biner
Nama:
Angelia Heberina Ompusunggu
NIM:
F1C121040
Diagram
Biner
Diagram fasa adalah diagram yang
menjelaskan hubungan antara temperatur, komposisi kimia dan fasa dalam suatu
paduan. Pada proses pendinginan yang sangat lambat perubahan fasa akan
berlangsung seperti pada diagram fasa, akan tetapi kondisi seperti itu hampir
tidak pernah tercapai karena pada kondisi normal pendinginan berlangsung lebih
cepat dari waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya perubahan fasa seperti yang
tercantum dalam diagram fasa. Akibatnya, difusi atom tidak dapat berlangsung
sempurna sehingga terbentuk fasa yang berbeda pada temperatur kamar. Diagram
biner adalah diagram yang menggambarkan dua jenis fasa dan menunjukkan sifat
solubilitas timbal balik pada suhu tertentu dan tekanan yang sama. Diagram
biner adalah diagram yang menunjukkan sistem 2 fasa dari dua zat dalam campuran
yang ditunjukkan oleh hubungan temperatur terhadap kosentrasi relatif zat.
Dimana pencampuran ini dapat dilakukan dengan menambahkan suatu zat cair ke
dalam cairan murni lain pada tekanan tertentu dengan variasi suhu. Pada diagram
biner akan terlihat adanya perubahan dari sistem dua fasa menjadi sistem satu
fasa (Tata dan Keji, 1984).
Menurut Dogra dan Dogra (2008), sistem biner
fenol–air merupakan sistem yang memperlihatkan sifat solubilitas timbal balik
antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Solubilitas
(kelarutan) adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute),
untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Kelarutan dinyatakan dalam jumlah
maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan.Larutan
hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan
apapun terhadap suatu pelarut.Contohnya adalah etanol di dalam air.Sifat ini
lebih dalam bahasa Inggris lebih tepatnya disebut miscible. Pelarut umumnya
merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni ataupun campuran. Campuran
terdiri dari beberapa jenis. Di lihat dari fasenya, Pada system biner fenol
–air, terdapat 2 jenis campuran yang dapat berupah pada kondisi tertentu Suatu
fase didefenisikan sebagai bagian system yang seragam atau homogeny diantara
keadaan submakroskopisnya, tetapi benar-benar terpisah dari bagian system yang
lain oleh batasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua campuran yang
tidak saling bercampur dapat membentuk fase terpisah.Sedangkan campuran gas-gas
adalah suatu fase karena sistemnya yang homogen.Symbol umum untuk jumlah fase
adalah P.
Fasa merupakan keadaan materi yang
bersifat homogenik baik secara fisik maupun kimiawi. Secara umum fasa
diperlihatkan dalam tiga wujud zat yaitu gas, padat dan cair. Ketiga wujud zat
tersebut dalam suatu komponen digambarkan dalam diagram fasa yang memperlihatkan
daerah- daerah tekanan dan temperatur dimana berbagai fasa bersifat stabil
secara termodinamis. Batas- batas antara daerah dalam diagram fase
memperlihatkan nilai tekanan dan temperature dua fasa ketika berada dalam
kondisi kesetimbangan (Atkins, 2010).
Dalam diagram fasa komponen yang
terlibat bisa lebih dari satu komponen. Yang disebut sistem binner, Misalnya
fenol dan air, kedua komponen itu dapat saling larut dalam beberapa kondisi
tertentu, titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui untuk menghasilkan
suatu larutan yang disebut lewat jenuh yang metastabil (Levine, 2009).
Sistem binner fenol air memiliki
sifat yang unik yakni, dapat membentuk campuran saling larut sebagian dan dapat
membentuk campuran saling larut sempurna pada temperatur tertentu. timbal balik
kelarutan ini terjadi apabila larutan berada dalam temperature kritis yaitu
temperature yang terjadi pada batas pemisahan dua fase.(Chang, 2005). pada
keadaan temperature kritis larutan fenol-air akan membentuk larutan homogen
yang bercampur secara sempurna, setelah melampaui batas kritis larutan akan
kembali dalam kondisi bercampur sebagian lagi. Kelarutan sistem binner
fenol-air pada temperature tertentu dan tekanan tetap. dalam keadaan
kesetimbangan digambarkan dalam diagram fasa berbentuk parabola.
(Wahyuni, 2013)
Titik kritis merupakan titik
pertemuan antara temperatur kritis dan tekanan kritis. Temperatur kritis adalah
temperatur dimana batas antara dua fasa menghilang dan tekanan kritis adalah
tekanan saat reaksi terjadi. Sistem biner diatas temperatus menjadi fasa
tunggal dan tidak ada lagi bidang pemisah (Atkins, 1996). Berdasarkan grafik,
jika suhu semakin naik maka komposisi kesetimbangan fasa akan saling mendekat
hingga titik kritis (Albert dan Sibey, 1996).
DAFTAR PUSTAKA:
Alberty, R. A dan
Sibey, R. J. (1996). Physical Chemistry Second Edition. Massachusetts. Iehigh
press.
Atkins,
Peter. (2010). Physical Chemistry 9th editon. New York: WH Freeman and company.
Atkins,
P. (1986). Physical Chemistry 3rd Edition. Oxford: University press.
Chang, Raymond. (2005). Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Dogra, S. K. dan S. Dogra. Kimia Fisik Dan Soal-Soal. Jakarta : UI Press.
Levine,
N.I. (2009). Physical Chemistry Sixth Edition. New York: The McGrawHill
Companies, Inc.
Tata, s. dan C. Kenji. 1984. Teknik Pengecoran Logam. Jakarta : Pradnya Pramita.
Wahyuni, Sri.
(2013). Diktat Petunjuk Praktikum Kimia Fisika. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Komentar
Posting Komentar