Volume Molar Parsial
"Volume Molar Parsial"
Volume molar
parsial merupakan kontribusi volume setiap komponen terhadap volume total suatu
larutan. Volume molar parsial suatu larutan adalah penambahan volume yang
terjadi bila 1 mol komponen yang ditambahkan pada larutan. Volume molar parsial
di dalam komponen berupa suatu campuran, maka dapat berubah jika komponennya
berada di lingkungannya. Molar atau moralitas dapat didefinisikan sebagai
jumlah mol zat yang terlarut dengan masa pelarut dalam kg sementara volume
molar parsial adalah kontribusi pada volume, dari suatu komponen dalam sampel
terhadap volume total. Volume total larutan sangat bergantung pada komposisi
pelarut dan zat terlarut teknik saat terjadi proses pelarutan maka zat terlarut
akan ter solvent dalam larutan sehingga molekul zat terlarut akan dikelilingi
oleh molekul-molekul pelarut banyaknya molekul pelarut yang mengelilingi zat
terlarut tergantung pada jenis zat pelarut dan terlarut yang menyebabkan zat
terlarut membutuhkan volume tertentu (Rohyami, 2018).
Dalam
termodinamika dikenal adanya dua tipe perubahan yaitu perubahan intensif dan
perubahan ekstensif fisik perubahan ekstensif yaitu perubahan yang bergantung
pada jumlah fase contohnya adalah volume (V), entropi (S) dan entalpi (H).
sedangkan perubahan intensif adalah perubahan yang tidak bergantung pada jumlah
fase contohnya adalah tekanan (P) dan suhu (T). Di dalam perhitungan
termodinamika pencarian nilai moral atau molaritas sangat dibutuhkan untuk
mencari kuantitas dan lainnya di mana untuk mencari molaritas dapat kita
lakukan dengan membagi nilai mol zat pelarut dengan massa pelarut di mana molar
atau molaritas didefinisikan sebagai jumlah mol solut per kilogram (kg) solvent
(Budihardjo et al., 2017).
Perhitungan molal
parsial dapat dilakukan dengan metode grafik maupun metode analitik titik pada
metode grafik nilai J diplot sebagai suatu fungsi komposisi larutan dengan
menjaga semua komposisi pada komponen lain tetapi kecuali satu. Jika plot ini
linear, kemiringan garis tersebut akan menjadi besaran molal parsial dari
komponen itu. Sifat molal parsial dari komponen-komponen tidak bergantung pada
konsentrasi titik sedangkan dengan metode analitik, jika eksistensif dapat
dinyatakan sebagai suatu fungsi aljabar dari komposisi tersebut. Komposisi,
suhu, tekanan dan berat jenis merupakan besaran intensif yaitu besaran yang
nilainya tidak bergantung pada besar kecilnya arus bahan. Sedangkan untuk
volume, energi dan kerja merupakan besaran ekstensif yang nilainya mengikuti
besar kecilnya bahan yang ditinjau titik di mana nilai dari suatu variabel yang
dihitung dari perancangan alat (Rusman, 2018).
Volume molar semu
dan kompresibilitas molar semu ditentukan sebagai fungsi komposisi pada setiap
suhu dari data densitas eksperimental pada kerapatan dengan kecepatan suara.
Nilai batas pada volume molar parsial dan kompresibilitas molar parsial pada
pengenceran tak terbatas dari asam amino dalam air dan larutan elektrolitnya di
air diperoleh pada setiap suhu tertentu. Didapatkan bahwa glisin dan alanin
berperilaku sebagai zat terlarut hidrofilik sementara asam amino butirat. Pada
novalin dan nukleus ini menunjukkan perilaku hidrofobik yang diamati dengan
adanya garam titik pada suhu tertentu volume molar parsial ditentukan sama
dengan konsentrasi yang berbeda dan nilai-nilai ini ditemukan menurun ketika
suatu nilai permihkasitif medium (Diana dan Romero, 2017).
Massa jenis suatu
zat dapat ditentukan dengan berbagai alat salah satunya adalah dengan
menggunakan piknometer. Piknometer adalah suatu alat yang terbuat dari kaca.
Prinsip kerja dari piknometer adalah perbandingan massa contoh tanpa udara pada
suhu dan volume tertentu dengan massa air pada suhu dan volume yang sama. Massa
jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa
jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa
rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan volumenya. Analisis
densitas menggunakan piknometer dengan prinsip penentuan fluida titik pada piknometer
yang telah berisi fluida ditimbang dan selisih dari penimbangan tersebut dibandingkan
dengan volume piknometer. Nilai densitas dari larutan katalis asam maupun basa
memiliki nilai yang seragam yaitu ±0,8 gr/mL. Densitas konstan tidak mengalami
perubahan. Densitas suatu zat dipengaruhi oleh suhu dan tekanan yang dialami
zat tersebut (Asidu et al., 2017).
Gambar1.
Alat Piknometer (Sumber: https://www.sentrakalibrasiindustri.com/cara-menggunakan-piknometer-untuk-pengukuran-densitas-massa-jenis/)
Volume molar parsial adalah suatu kontribusi
pada volume dari suatu komponen dalam suatu sampel terhadap nilai volume total.
Perbandingan volume molar parsial energi ionik logam alkali dan ion halida
dengan nilai yang dilaporkan dalam air minum atau murni menunjukkan penurunan
hidrasi hidrofobik. Menurut persamaan volume molar semu harus bervariasi secara
linear dengan akar kuadrat konsentrasi garam. Interaksi non pelarut dapat
menempatkan posisinya dalam semua fungsi molar yang diperoleh dengan
ekstrapolasi ke pengenceran tak terbatas. Dimungkinkan untuk menetapkan
kontribusinya antara kation dan anion dengan memisahkan fungsi molar pembatas
menjadi kontribusi ionik. Volume molar parsial yang bernilai negatif dari suatu
ion menandakan bahwa dengan penambahan ion maka penurunan volume larutan
terjadi karena interaksi ion pelarut akan lebih besar dari pada peningkatan volume
ion intrinsik. Volume molar parsial yang bernilai negatif dari suatu ion itu
menandakan bahwa terjadinya penurunan volume larutan (Murthy, 2020).
DAFTAR PUSTAKA
Asidu,
L.O.A.D., M. Hasbi, dan P. Aksar. 2017. "Pemanfaatan Minyak Oli Bekas
Sebagai Sumber Bahan Bakar Alternatif dengan
Pencampuran Minyak Pirolisis". Jurnal Mahasiswa Teknik Mesin. Vol. 2(2):
1-6.
Budihardjo, R., P.R. Sarjono, dan M. Asyari.
2017. “Pengaruh Konsentrasi NaCl Terhadap Aktivitas Spesifik Protease Ekstra
Selulos dan Pertumbuhan Bakteri Hidrofilik Isolat Better Tembak Garam Madura.”
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi. Vol. (20)3: 142-145.
Diana, M.R., dan C.M. Romero. 2017.
“Effect of Temperature on the Partial Molar Volumes and the Partial Molar
Compressibilities of ∝-Amino
Acids in Water And in Aqueous Solutions of Strong Electrolytes”. Journal of Molecular
Liquids. Vol. 23(3): 487-498.
Murthy, T.S. 2020. “ Partial Molar Volimes and Thermodynamic Properties of Alkali Metal Halides in 10% Ethanol Water Mixture.” International Journal of Chemistry and Tecnology. Vol. 4(2): 109-120.
Rohyami, Y. 2018. Kimia Fisik. Yogyakarta: Deepublish.
Rusman. 2018. Gas dan Termodinamika. Banda
Aceh: Syah Kuala University Press.
Komentar
Posting Komentar